TUGAS MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BERITA
NI PUTU TITIN SUARTINI (NIM. 171211102)
I GUSTI BAGUS EKA PRASETIA, SH. (NIM. 171211111)
KEMENTERIAN AGAMA RI
PROGRAM PASCA SARJANA ILMU KOMUNIKASI HINDU
STAHN GDE PUDJA MATARAM
2017
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Om
Avignam Astu Namo Siddham,
Atas asung kertha wara
nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa sehingga makalah kelompok tentang Berita ini
bisa diselesaikan pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai bagian dari Tugas
dalam Mata Kuliah Teori Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Hindu
STAH Negeri Gde Pudja Mataram.
Saya berharap makalah ini tak hanya mempunyai
manfaat bagi diri saya sendiri, namun juga memberi manfaat yang lebih bagi para
pembaca. Semoga makalah ini dapat
membantu dalam memahami tentang Berita.
Dalam menulis makalah
ini, banyak hambatan yang menjadi kendala didalam penyusunannya. Salah satunya
adalah kekurangan sumber literatur yang menjadi bahan bacaan di dalam
penyusunanannya. Namun berkat bantuan, motivasi, rekan-rekan dan orang-orang
terkasih akhirnya dapat hambatan itu bisa diatasi. Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Karena itulah dengan rendah hati saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca budiman.
Atas segala apresiasi dan
kerjasamanya saya sampaikan rasa terimakasih saya pada semua pihak yang telah
membantu saya dalam penyusunan makalah ini.
Om Santih,
Santih, Santih, Om
Mataram, 24 April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
|
||
Judul
|
.........................................................................................
|
I
|
Kata
Pengantar
|
.........................................................................................
|
ii
|
Daftar Isi
|
.........................................................................................
|
iii
|
Bab I.
Pedahuluan
|
.........................................................................................
|
1
|
Bab II.
Pembahasan
|
.........................................................................................
|
3
|
Bab III.
Kesimpulan
|
.........................................................................................
|
9
|
Daftar
Pustaka
|
.........................................................................................
|
10
|
BAB
I
PENDAHULUAN
`1.1. Latar
Belakang
Ilmu
komunikasi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seseorang
menyampaikan ide, gagasan, keinginan maupun hasratnya kepada orang lain. Ilmu
komunikasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan cabang dari ilmu lain seperti
ilmu psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, teknologi dan lain sebagainya.
Salah seorang filsuf yaitu Aristoteles menyebutkan bahwa di dalam komunikasi
itu ada komunikator, pesan dan penerima. Kesimpulan gagasan itu ialah jika komunikator menentukan
gagasan atau pesan, kemudian diarahkan pada khalayak pilihannya, melalui
saluran atau media yang dimilikinya atau dikuasainya maka akan keluar hasil
yang diinginkan.
Dalam
perkembangan awal dalam menyampaikan gagasan tersebut seseorang harus bertatap
muka terlebih dahulu sebelum menyampaikan pesan-pesan yang dimaksud dalam
gagasan tersebut. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan tersebut kini tak perlu lagi
bertatap muka secara langsung. Adanya telephone yang kini berkembang menjadi
Handphone dengan aplikasi android, sepucuk suratpun kini bisa melalui email,
bahkan dengan video chat pun sudah bisa berkomunikasi antar wilayah antar benua
bahkan tanpa mengalami waktu jeda sekalipun.
Dalam
komunikasi Media Massa, bahwa peran media massa sangatlah besar pada dewasa
ini. Setiap hal yang ingin kita ketahui sudah ada menjadi satu di dalam
handphone yang kita genggam. Maraknya media massa ini jelas merupakan sebuah
perubahan kultur di masyarakat kita yang berimbas pada kemajuan teknologi
informasi dan globalisasi di segala bidang.
Kemampuan media massa dalam memanajemen informasi harus kita waspadai
bersama. Kita Hasrus lebih bijak di dalam memilih media massa mana yang ingin
kita pelajari dengan seksama. Salah satu bentuk informasi yang ada dalam
komunikasi media massa adalah Berita.
Atas
dasar latar belakang itulah penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang Berita ini sebagai panduan pembelajaran mata
kuliah Teori Manajemen Teknologi dan informasi Komunikasi.
1.2. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah tentang Berita ini
sebagai berikut :
a.
Apakah yang
dimaksud dengan Berita tersebut?
b. Bagaimana hubungan antara Berita, Wartawan, Jurnalisme dan Pers?
c. Bagaimanakah karakteristik dari berita yang ada di media massa
saat ini?
d. Bagaimana Management Berita dan kaitannya dengan Tugas dari
Gatekeeper?
e. Bagaimana nilai positif dan negatif dari berita yang berkembang di
masyarakat melalui media massa?
f.
Apa saja
contoh-contoh berita yang mendapat perhatian yang luar biasa sehingga
mempengaruhi khalayak ?
1.3. Tujuan
Makalah
Berdsarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak penulis capai dalam penyusunan
makalah tentang Berita ini adalah :
a.
Untuk
mengetahui definisi dari Berita.
b. Untuk mengetahui hubungan antara Berita, Wartawan, Jurnalisme dan
Pers.
c. Untuk mengetahui karakteristik dari berita yang ada di media massa
saat ini
d. Untuk mengetahui management Berita dan kaitannya dengan Tugas dari
Gatekeeper?
e. Bagaimana nilai positif dan negatif dari berita yang berkembang di
masyarakat melalui media massa?
f.
Apa saja
contoh-contoh berita yang mendapat perhatian yang luar biasa sehingga
mempengaruhi khalayak ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Berita
Dalam
kehidupan sehari-hari kini sangat dipengaruhi oleh berbagai informasi dan
berita yang disebarkan melalui media massa. Baik itu secara online maupun
berupa siaran tunda atau berita melalui koran. Dampak dari adanya berita atau
informasi yang disebarkan secara masif dan berkesinambungan itu dapat membentuk
opini atau persepsi di masyarakat yang terkadang dampaknya menjadi besar dan
sulit dikendalikan. Oleh karena itu media massa sangat mempunyai peranan
penting bagi masyarakat di era globalisasi ini.
Nurjaman dan
Umam (2012, 241-242) menyebutkan bahwa berita dalam bahasa inggris disebut
News. Dalam Oxford Papaerback Dictionary terbitan Oxford University Press (1979), Berita diartikan sebagai
“Informasi tentang peristiwa terbaru” (information
about recent event). Merriam-webster’s Collegiate Dictionari (10th Edition,
1994) mengartikan News sebagai
laporan peristiwa terkini (report of
recent events) dan informasi yang tidak sebelumnya (unknow information). Intinya, makna harfiah dari berita (news) adalah informasi atau laporan
peristiwa yang baru (news) terjadi.
Selain itu
ada yang berpendapat, news adalah laporan peristiwa dari berbagai arah mata
angin (berbagai penjuru dunia). Ini berdasarkan pada kepanjangan dari news
(Nort, East, West, South). Kata bertita juga berasal dari bahasa Sanskerta Vrit yang artinya ada atau terjadi atau Vritta (kejadian/peristiwa).
Kamus Besar Bahasa Indonesia karya W.J. S
Poerwadarminta “Berita berarti kabar atau warta. Sedangkan dalam kamus besar
Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi
“Laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Earl English
dan Clarence Hach menyatakan “news is difficult to define, because it involves
many variabel factors (berita sulit didefinisikan, sebab ia mencakup banyak
variabel).
Brunce. D.
Itule mendifinisikan berita dengan mengemukakan sebuah contoh “if a dog bites a
man, it is not a news. But if a Man bites a dog is a news”.
Para pakar
komunikasi dan jurnalistik mendifinisikan berita diantaranya adalah sebagai
berikut :
a.
Berita
adalah suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian
besar pembaca (Dean M. Lyle Spencer)
b.
Berita
adalah sesuatu yang terkini (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat
dalam surat kabar sehingga dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik
minat bagi pembaca (Williard C. Bleyer)
c.
Berita
adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai
arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar
yang memuat hal tersebut
d.
Berita
adalah laporan pertama dari kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum
(Eric C. Hepwood)
e.
Dan
Nimmo (1989, 247) yang ditulis kembali pada Susanto-Sunario (1995, 158) menyatakan
...” Berita adalah sekaligus semua atau tidak satupun dari yang berikut ini :
apa yang dikatakan, dilakukan dan dijual oleh wartawan dalam kerangka
pembahasan institusional , ekonomi, teknologi dan psikologis. Tidak ada
kriteria tentang apa berita itu karena berita itu bukanlah suatu hal atau
produk yang tetap, melainkan berita adalah proses pembuatan berita”
2.2.
Hubungan antara Berita, Wartawan, Jurnalistik dan Pers
Seperti
yang telah dibahas di atas, berita merupakan
informasi baru mengenai sesuatu yang sedang terjadi, yang umumnya
disajikan dalam bentuk lisan dari mulut ke mulut kepada orang ketiga sejumlah
orang dalam komunikasi tradisional atau dalam bentuk cetak, siaran maupun
melalui siaran dengan menggunakan media internet sebagai media baru.
Untuk
sampainya berita kepada khalayak umumnya berita tersebut dilaporkan atau
ditulis oleh seorang pewarta atau yang lebih keren disebut sebagai tugas
seorang wartawan. Sebuah laporan berita menjadi tugas profesi wartawan. Yang
mana pada saat berita dilaporkan oleh
wartawan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh
redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita tersebut merupakan topik yang sangat
ditunggu-tunggu kehadirannya oleh khalayak karena telah memenuhi unsur-unsur
berita.
Menurut
Wikipedia, Kewartawanan atau jurnalisme (berasal dari kata journal) mempunyai
arti catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, dapat juga diar
tikan sebagai surat kabar . Journal berasal dari istilah bahasa Latin
diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
Di
Indonesia, istilah "jurnalistik" dulu dikenal dengan
"publisistik". Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya
berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena
berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika
Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga
digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.
Aktivitas
Para wartawan seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan
konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan dalam
pemberitaan (pers). Aktivitas utama dalam kewartawanan adalah meliput,
mengolah, dan menyajikan sebuah informasi dalam bentuk berita kepada khalayak.
Selain itu, dapat juga dikatakan sebagai pelaporan kejadian dengan menyatakan
siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal
dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat darikejadian atau
yang sedang hangat (trend). Kewartawanan meliputi beberapa media: koran,
televisi, radio, majalah dan internetsebagai pendatang baru.
Menurut
UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, Pers adalah lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik
dalam Pengertian Pers menurut para ahli bentuk tulisan, suara, gambar , suara
dan gambar , ser ta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan
media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Menurut
R Eep Saefulloh Fatah, Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth
estate of democracy) dan mempunyai peranan yang penting dalam membangun
kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah Oemar Seno Adji
a. Pers
dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau
berita-berita dengan kata ter tulis
b. Pers
dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass communications
yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata ter tulis
maupun dengan lisan.
Sedangkan
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pers mempunyai arti sebagai berikut :
a. alat
cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
b. alat
untuk menjepit atau memadatkan
c. surat
kabar dan majalah yang berisi berita
d. orang
yang bekerja di bidang persurat kabaran.
2.3. Karakteristik Berita dalam
Media Massa
Berita dalam
media massa pada umumnya mengalami keterbatasan. Bagi media cetak, keterbatasan
ruang dalam terbitan maupun batas waktu (deadline) Untuk media elektronika
seperti radio dan televisi, “ruang tadi harus diterjemahkan ke dalam satuan
waktu dalam jumlah menit dan sekon. Suatu majalah udara sebaiknya tidak
berlangsung lebih dari tiga puluh menit, apabila media massa adalah radio.
Televisi banyak-sedikit memberi batasan yang sama, walaupun sebenarnya
kemampuan audio-visual memerlukan waktu yang lebih sedikit lagi, mengingat
kemampuan penyampaian pesan sebagaimana yang diterima oleh khalayak melalui
gambar dengan suara yang berbeda-beda. Bila televisi memperhatikan ini, maka
biaya produksi tentang berita akan lebih murah dan effisien. Susanto-Sunario
(1995, 158)
Media massa
dalam membuat pemberitaan kepada khalayak tentunya penulisannya tidak akan
lengkap dan tidak menarik perhatian tanpa adanya berita dari segala berita atau
yang sering disebut Berita Utama. Menurut Y.S. Gunadi., dalam bukunya Himpunan
istilah komunikasi, (Nurjaman dan Umam ,2012:242) berita utama harus mempunyai
sarat sebagai berikut :
a.
Menolong
pembaca agar cepat mengetahui kejadian yang diberitakan.
b.
Menonjolkan
berita dengan dukungan teknik grafika.
c.
Judul
mencerminkan isi berita secara keseluruhan, yang ditulis ringkas, merangsang,
mudah dimengerti, dan tidak menggunakan bahasa klise, serta
d.
judul
harus logis.
e.
Berita
utama berisi berita atau informas penting yang harus segera diketahui oleh
pemirsanya dan bersifat aktual dan berbagai bidang yang disajikan di setiap
surat kabar.
2.4. Manajemen
Berita dan kaitannya dengan tugas dari Gatekeeper
Management yag dipegang oleh
Media massa dalam hal ini pers khususnya dapat ditinjau dari penggunaan Teori
Agenda Setting McCombs
& Shaw adalah mengukur agenda dari media tersebut (media agenda), dimana pengukuran
kriteria berdasarkan posisi dan panjang berita atau
informasi yang disampaikan. Semakin utama posisi penyampaian dan panjang durasi
informasi yang disampaikan, semakin penting pula kedudukan informasi tersebut.
Informasi yang dianggap penting oleh media akan disampaikan dengan
terus-menerus, contohnya Anda bisa menemukan informasi ini di setiap headline berita
televisi, media cetak, maupun media elektronik.
Sedangkan public
agenda adalah isu publik paling penting yang pengukurannya berdasarkan pada
survey opini publik. Public agenda berfokus pada apa yang
dipertimbangkan oleh setiap orang mengenai key issue dari suatu hal atau
isu, apa yang melekat di benak orang tentang isu tertentu.
Secara
sederhananya, public agenda adalah opini atau pendapat publik
yang mencakup masyarakat luas mengenai suatu isu yang bisa jadi dianggap
penting atau justru tidak penting sama sekali. Setelah memahami media
agenda dan public agenda, selanjutnya kita akan
membahas mengenai hubungan antara kedua hal tersebut, yang diantranya :
·
Siapa yang mempengaruhi siapa?
·
Apakah agenda media yang
mempengaruhi dan membentuk agenda publik, atau justru agenda publik yang
mempengaruhi agenda media?
McCombs dan
Shaw sebagai pengusung teori Agenda Setting menyatakan bahwa
agenda media lah yang mempengaruhi terbentuknya agenda publik, dan dibuktikan
dengan adanya korelasi kuat antara apa yang disampaikan media dan pengaruhnya
pada pandangan publik. Sedangkan para ilmuwan lain mengkritik teori tersebut
dan menyatakan bahwa media hanyalah menyampaikan dan merepresentasikan apa yang
ada di masyarakat. Dengan kata lain, agenda media adalah agenda publik yang
disampaikan supaya lebih banyak diketahui lagi oleh masyarakat luas.
Namun tentu saja, peranan media dalam
membentuk dan mempengaruhi pola pikir audience tetap dirasa
kuat keberadaannya. Orang-orang yang rentan terkena terpaan agenda media adalah
mereka yang memiliki kebutuhan tinggi akan orientasi dan rasa penasaran akan
hal-hal yang terjadi dalam masyarakat. Tingkat kebutuhan orientasi dan rasa
penasaran ini terbentuk dari tingginya hubungan dan ketidakpastian individu
terhadap isu terkait. Misalnya sebagai orang yang menyukai dunia fashion, orang
tersebut akan lebih mudah terpengaruhi informasi media mengenai tokoh fashion atau
tren fashion terkini.
Selanjutnya,
kita akan membahas mengenai agenda setter atau siapa yang
membuat dan membentuk agenda setting; dengan kata lain siapa
yang menentukan agenda media dan menyampaikan informasi berdasarkan agenda
tersebut. Ada beberapa pendapat mengenai siapa yang berkuasa dan memiliki
kekuatan untuk menjadi agenda setter ini. Beberapa ahli
berpendapat bahwa yang menentukan agenda untuk para agenda setters
adalah editor berita atau gatekeeper.
Gatekeeper memiliki peluang yang besar
untuk menentukan agenda karena berita yang akan disampaikan masyarakat pasti
melalui mereka dulu dan disaring. Mereka bisa membentuk dan menentukan berita
apa yang disampaikan pada masyarakat dan apa yang tidak, sehingga menjadi
praktek agenda setting.
Para ahli
lain berpendapat bahwa politisi yang memiliki peran sebagai penentu agenda bagi
agenda setters. Politisi memilliki kepentingan yang memang menyangkut
citra dan masyarakat sehingga memungkinkan untuk membentuk agenda setting.
Selain itu, PR atau humas professional juga dianggap memiliki peranan membentuk
agenda setting. Tugas PR yang memang membentuk dan mempertahankan citra
juga sangat memungkinkan untuk menentukan agenda setting.
Demikian
pembahasan mengenai Berita yang diteliti oleh McCombs dan Shaw.
Semoga tulisan ini dapat berguna bagi Anda yang mencari informasi mengenai Berita dan
penjelasannya, penjelasan media agenda dan public
agenda, serta siapa yang dapat menjadi agenda setter.
2.5. Nilai Positif dan Negatif dari
Berita
a.
Nilai
Positif Berita
1)
Berita dapat menjelaskan atau
menerangkan mengapa orang menggangap suatu isu itu penting
2)
Teori ini dapat memprediksi sebab
dari orang atau suatu media yang sama mereka akan mengganggap bahwa isu itu
sama pentingnya bagi mereka.
3)
Berita dapat dikatakan salah jika
orang-orang tidak mengekspose media yang sama maka mereka tidak akan mempunyai
kesamaan bahwa isu media itu penting
4)
Berita dapat mengetahui proses yang
menyebabkan suatu masalah terjadi pada waktu pertama kali
5)
Agenda Publik sering kali
berinteraksi atau mempengaruhi agenda media dalam banyak hal. Seberapa besar
kekuatan media yang mampu mempengaruhi agenda publik dan bagaimana publik itu
melakukannya.
6)
Agenda Publik mempengaruhi atau berinteraksi
dengan agenda kebijakan. Agenda Kebijakan adalah pembuatan kebijakan yang
dianggap penting bagi individu.
b.
Keterbatasan
Berita
1)
Berita akan menjadi lemah jika sudah
memasuki selera publik, maka teori ini akan tidak berlaku lagi. Teori yang
sebaiknya digunakan adalah teori Uses and Gratifications karena
mempertimbangkan apa yang dilakukan oleh media untuk memuaskan kebutuhan dari
publik atau audiens.
2)
Jika media sudah memberikan apa yang
diinginkan oleh audiens atau publik yang menikmati medianya, maka Berita
menjadi tidak berlaku
2.6..
Contoh Berita
BAB III.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berita
ini memang sangat mempengaruhi audiens atau publik. Sehingga kekuatan media
massa ini bahkan dapat mempengaruhi kebijakan publik dari pemerintah. Namun tak
jarang teori ini juga menjadi bumerang sehingga pada kasus-kasus atau
berita-berita yang tidak disukai oleh publik tidak akan mendapat porsi
pemberitaan yang layak oleh Media Massa bahkan tak jarang pula tidak ada media
massa yang berkenan meliput berita atau kejadian tersebut karena tidak
mempunyai nilai jual,
1.
berita merupakan informasi baru mengenai sesuatu yang sedang
terjadi, yang umumnya disajikan dalam bentuk lisan dari mulut ke mulut kepada
orang ketiga sejumlah orang dalam komunikasi tradisional atau dalam bentuk
cetak, siaran maupun melalui siaran dengan menggunakan media internet sebagai
media baru.
2.
Hubungan anatara
Berita, Wartawan, Jurnalisme dan pers adalah sebagai berikut : Wartawan adalah
sebuah tugas profesionalisme seseorang yang bertugas untuk meliput, merangkum
dan menyebarluaskan berita dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang merupakan rangkuman
berita yang aktual, faktual dan terpecaya dalam suatu media massa yang
menaunginya. Jurnalisme merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan dalam
penanganan berita dari meliput, merangkum hingga menyebarluaskan berita
tersebut kepada khalayak tanpa melanggar kaidah jurnalistik yang menjadi
pedomannya yaitu UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Dan Pers itu sendiri
merupakan media massa yang digunakan seluruh media yang digunakan dalam
peiputan/pengumpulan berita, merangkum berita hingga penyebaran berita kepada
khalayak.
3.
Karakteristik dari
Berita dalam media massa adalah sebagai berikut :
4.
Manajemen berita
kaitannya dengan Gatekeeper
5.
Plus Minus dari berita
yang disebarkan melalui media massa.
6.
Contoh-contoh berita
yang mendapat antusiasme hingga mempengaruhi masyarakat adalah sebagai berikut
Ø
Pada saat terjadinya kasus 212yang
dimaknai di masyarakat sebagai gerakan yang benar dan tepat untuk
memperjuangkan kaidah-kaidah islam agar tidak dilecehkan oleh umat lain.
Ø
Pada saat terjadinya kasus Tsunami
di Aceh, yang mendorong masyarakat untuk mengulurkan tangan memberikan bantuan
dengan segala kemampuann yang dimilikinya.
Ø
Kasus Sidang AHOKyang diliput oleh
berbagai media massa yang berakhir di penjara setelah menjadi pesakitan akibat
pidatonya di kepulauan seribu yang dianggap melecehkan islam dan ulama karena
telah menggunakan ayat-ayat Al- Maidah 51 yang bukan berasal dari agama yang
diyakini oleh ahok
Ø
Kasus Bank Century yang hingga kini
belum selesai
Ø
Masih banyak lagi berita-berita di
media massa yang mempengaruhi persepsi di Masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Susanto-Sunario,
Astrid S, 1992, Globalisasi dan Komunikasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Shinn,
George, 2003, The Miracle of Motivation, Interaksara, Batam
Santoso,
Ananda dan S. Priyanto, 1995, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Kartika,Surabaya
Kuswandi,
Wawan, 2008, Komunikasi massa, Analisis Interaktif budaya Massa, Rineka
Cipta,Jakarta
Rivers,
William, L., dkk ,2004, Media Massa & Masyarakat Modern, Prenada Media,
Jakarta
Nurudin,
Msi., 2007, Pengantar Komunikasi Massa, Raja Grafindo Persada, jakarta
http
://id.wikipedia.org/wiki/Berita
http
://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalisme

Tidak ada komentar:
Posting Komentar