Selasa, 15 Mei 2018

MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BERITA






TUGAS MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN  KOMUNIKASI

BERITA



NI PUTU TITIN SUARTINI (NIM. 171211102)
I GUSTI BAGUS EKA PRASETIA, SH. (NIM. 171211111)
ARYA AGUNG SUDIALITA (NIM. 171211112)


KEMENTERIAN AGAMA RI
PROGRAM PASCA SARJANA ILMU KOMUNIKASI HINDU
STAHN GDE PUDJA MATARAM
2017


KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Om Avignam Astu Namo Siddham,
Atas asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa sehingga makalah kelompok tentang Berita ini bisa diselesaikan pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai bagian dari Tugas dalam Mata Kuliah Teori Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Hindu STAH Negeri Gde Pudja Mataram.
Saya berharap makalah ini tak hanya mempunyai manfaat bagi diri saya sendiri, namun juga memberi manfaat yang lebih bagi para pembaca.  Semoga makalah ini dapat membantu dalam memahami tentang Berita.
Dalam menulis makalah ini, banyak hambatan yang menjadi kendala didalam penyusunannya. Salah satunya adalah kekurangan sumber literatur yang menjadi bahan bacaan di dalam penyusunanannya. Namun berkat bantuan, motivasi, rekan-rekan dan orang-orang terkasih akhirnya dapat hambatan itu bisa diatasi. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itulah dengan rendah hati saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca budiman.
Atas segala apresiasi dan kerjasamanya saya sampaikan rasa terimakasih saya pada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini.

Om Santih, Santih, Santih, Om

Mataram,   24 April 2018

Penulis






DAFTAR ISI


Halaman
Judul
.........................................................................................
I
Kata Pengantar
.........................................................................................
ii
Daftar Isi
.........................................................................................
iii
Bab I. Pedahuluan
.........................................................................................
1
Bab II. Pembahasan
.........................................................................................
3
Bab III. Kesimpulan
.........................................................................................
9
Daftar Pustaka
.........................................................................................
10
















BAB I
PENDAHULUAN
`1.1. Latar Belakang
Ilmu komunikasi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seseorang menyampaikan ide, gagasan, keinginan maupun hasratnya kepada orang lain. Ilmu komunikasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan cabang dari ilmu lain seperti ilmu psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, teknologi dan lain sebagainya. Salah seorang filsuf yaitu Aristoteles menyebutkan bahwa di dalam komunikasi itu ada komunikator, pesan dan penerima. Kesimpulan  gagasan itu ialah jika komunikator menentukan gagasan atau pesan, kemudian diarahkan pada khalayak pilihannya, melalui saluran atau media yang dimilikinya atau dikuasainya maka akan keluar hasil yang diinginkan.
Dalam perkembangan awal dalam menyampaikan gagasan tersebut seseorang harus bertatap muka terlebih dahulu sebelum menyampaikan pesan-pesan yang dimaksud dalam gagasan tersebut. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan tersebut kini tak perlu lagi bertatap muka secara langsung. Adanya telephone yang kini berkembang menjadi Handphone dengan aplikasi android, sepucuk suratpun kini bisa melalui email, bahkan dengan video chat pun sudah bisa berkomunikasi antar wilayah antar benua bahkan tanpa mengalami waktu jeda sekalipun.
Dalam komunikasi Media Massa, bahwa peran media massa sangatlah besar pada dewasa ini. Setiap hal yang ingin kita ketahui sudah ada menjadi satu di dalam handphone yang kita genggam. Maraknya media massa ini jelas merupakan sebuah perubahan kultur di masyarakat kita yang berimbas pada kemajuan teknologi informasi dan globalisasi di segala bidang.  Kemampuan media massa dalam memanajemen informasi harus kita waspadai bersama. Kita Hasrus lebih bijak di dalam memilih media massa mana yang ingin kita pelajari dengan seksama. Salah satu bentuk informasi yang ada dalam komunikasi media massa adalah Berita.
Atas dasar latar belakang itulah penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Berita ini sebagai panduan pembelajaran mata kuliah Teori Manajemen Teknologi dan informasi Komunikasi.

1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah tentang Berita ini sebagai berikut :
a.       Apakah yang dimaksud dengan Berita tersebut?
b.      Bagaimana hubungan antara Berita, Wartawan, Jurnalisme dan Pers?
c.       Bagaimanakah karakteristik dari berita yang ada di media massa saat ini?
d.      Bagaimana Management Berita dan kaitannya dengan Tugas dari Gatekeeper?
e.       Bagaimana nilai positif dan negatif dari berita yang berkembang di masyarakat melalui media massa?
f.       Apa saja contoh-contoh berita yang mendapat perhatian yang luar biasa sehingga mempengaruhi khalayak ?



1.3. Tujuan Makalah
Berdsarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak penulis capai dalam penyusunan makalah tentang Berita ini adalah :
a.       Untuk mengetahui definisi dari Berita.
b.      Untuk mengetahui hubungan antara Berita, Wartawan, Jurnalisme dan Pers.
c.       Untuk mengetahui karakteristik dari berita yang ada di media massa saat ini
d.      Untuk mengetahui management Berita dan kaitannya dengan Tugas dari Gatekeeper?
e.       Bagaimana nilai positif dan negatif dari berita yang berkembang di masyarakat melalui media massa?
f.       Apa saja contoh-contoh berita yang mendapat perhatian yang luar biasa sehingga mempengaruhi khalayak ?






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Definisi Berita
Dalam kehidupan sehari-hari kini sangat dipengaruhi oleh berbagai informasi dan berita yang disebarkan melalui media massa. Baik itu secara online maupun berupa siaran tunda atau berita melalui koran. Dampak dari adanya berita atau informasi yang disebarkan secara masif dan berkesinambungan itu dapat membentuk opini atau persepsi di masyarakat yang terkadang dampaknya menjadi besar dan sulit dikendalikan. Oleh karena itu media massa sangat mempunyai peranan penting bagi masyarakat di era globalisasi ini.
Nurjaman dan Umam (2012, 241-242) menyebutkan bahwa berita dalam bahasa inggris disebut News. Dalam Oxford Papaerback Dictionary terbitan Oxford University  Press (1979), Berita diartikan sebagai “Informasi tentang peristiwa terbaru” (information about recent event). Merriam-webster’s Collegiate Dictionari (10th Edition, 1994) mengartikan News sebagai laporan peristiwa terkini (report of recent events) dan informasi yang tidak sebelumnya (unknow information). Intinya, makna harfiah dari berita (news) adalah informasi atau laporan peristiwa yang baru (news) terjadi.
Selain itu ada yang berpendapat, news adalah laporan peristiwa dari berbagai arah mata angin (berbagai penjuru dunia). Ini berdasarkan pada kepanjangan dari news (Nort, East, West, South). Kata bertita juga berasal dari bahasa Sanskerta Vrit yang artinya ada atau terjadi atau Vritta (kejadian/peristiwa).
 Kamus Besar Bahasa Indonesia karya W.J. S Poerwadarminta “Berita berarti kabar atau warta. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi “Laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Earl English dan Clarence Hach menyatakan “news is difficult to define, because it involves many variabel factors (berita sulit didefinisikan, sebab ia mencakup banyak variabel).
Brunce. D. Itule mendifinisikan berita dengan mengemukakan sebuah contoh “if a dog bites a man, it is not a news. But if a Man bites a dog is a news”.
Para pakar komunikasi dan jurnalistik mendifinisikan berita diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca (Dean M. Lyle Spencer)
b.      Berita adalah sesuatu yang terkini (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar sehingga dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca (Williard C. Bleyer)
c.       Berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat hal tersebut
d.      Berita adalah laporan pertama dari kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum (Eric C. Hepwood)
e.       Dan Nimmo (1989, 247) yang ditulis kembali pada Susanto-Sunario (1995, 158) menyatakan ...” Berita adalah sekaligus semua atau tidak satupun dari yang berikut ini : apa yang dikatakan, dilakukan dan dijual oleh wartawan dalam kerangka pembahasan institusional , ekonomi, teknologi dan psikologis. Tidak ada kriteria tentang apa berita itu karena berita itu bukanlah suatu hal atau produk yang tetap, melainkan berita adalah proses pembuatan berita”

2.2. Hubungan antara Berita, Wartawan, Jurnalistik dan Pers
Seperti yang telah dibahas di atas, berita merupakan  informasi baru mengenai sesuatu yang sedang terjadi, yang umumnya disajikan dalam bentuk lisan dari mulut ke mulut kepada orang ketiga sejumlah orang dalam komunikasi tradisional atau dalam bentuk cetak, siaran maupun melalui siaran dengan menggunakan media internet sebagai media baru.
Untuk sampainya berita kepada khalayak umumnya berita tersebut dilaporkan atau ditulis oleh seorang pewarta atau yang lebih keren disebut sebagai tugas seorang wartawan. Sebuah laporan berita menjadi tugas profesi wartawan. Yang mana pada  saat berita dilaporkan oleh wartawan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita  tersebut merupakan topik yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh khalayak karena telah memenuhi unsur-unsur berita.
Menurut Wikipedia, Kewartawanan atau jurnalisme (berasal dari kata journal) mempunyai arti catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, dapat juga diar tikan sebagai surat kabar . Journal berasal dari istilah bahasa Latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
Di Indonesia, istilah "jurnalistik" dulu dikenal dengan "publisistik". Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.
Aktivitas Para wartawan seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan dalam pemberitaan (pers). Aktivitas utama dalam kewartawanan adalah meliput, mengolah, dan menyajikan sebuah informasi dalam bentuk berita kepada khalayak. Selain itu, dapat juga dikatakan sebagai pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat darikejadian atau yang sedang hangat (trend). Kewartawanan meliputi beberapa media: koran, televisi, radio, majalah dan internetsebagai pendatang baru.
Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam Pengertian Pers menurut para ahli bentuk tulisan, suara, gambar , suara dan gambar , ser ta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Menurut R Eep Saefulloh Fatah, Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth estate of democracy) dan mempunyai peranan yang penting dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah Oemar Seno Adji 
a.       Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan kata ter tulis
b.      Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata ter tulis maupun dengan lisan.
Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pers mempunyai arti sebagai berikut :
a.       alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
b.      alat untuk menjepit atau memadatkan
c.       surat kabar dan majalah yang berisi berita
d.      orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
2.3. Karakteristik Berita dalam Media Massa
Berita dalam media massa pada umumnya mengalami keterbatasan. Bagi media cetak, keterbatasan ruang dalam terbitan maupun batas waktu (deadline) Untuk media elektronika seperti radio dan televisi, “ruang tadi harus diterjemahkan ke dalam satuan waktu dalam jumlah menit dan sekon. Suatu majalah udara sebaiknya tidak berlangsung lebih dari tiga puluh menit, apabila media massa adalah radio. Televisi banyak-sedikit memberi batasan yang sama, walaupun sebenarnya kemampuan audio-visual memerlukan waktu yang lebih sedikit lagi, mengingat kemampuan penyampaian pesan sebagaimana yang diterima oleh khalayak melalui gambar dengan suara yang berbeda-beda. Bila televisi memperhatikan ini, maka biaya produksi tentang berita akan lebih murah dan effisien. Susanto-Sunario (1995, 158)
Media massa dalam membuat pemberitaan kepada khalayak tentunya penulisannya tidak akan lengkap dan tidak menarik perhatian tanpa adanya berita dari segala berita atau yang sering disebut Berita Utama. Menurut Y.S. Gunadi., dalam bukunya Himpunan istilah komunikasi, (Nurjaman dan Umam ,2012:242) berita utama harus mempunyai sarat sebagai berikut :
a.       Menolong pembaca agar cepat mengetahui kejadian yang diberitakan.
b.      Menonjolkan berita dengan dukungan teknik grafika.
c.       Judul mencerminkan isi berita secara keseluruhan, yang ditulis ringkas, merangsang, mudah dimengerti, dan tidak menggunakan bahasa klise, serta
d.      judul harus logis.
e.       Berita utama berisi berita atau informas penting yang harus segera diketahui oleh pemirsanya dan bersifat aktual dan berbagai bidang yang disajikan di setiap surat kabar.

2.4.   Manajemen Berita dan kaitannya dengan tugas dari Gatekeeper
           Management yag dipegang oleh Media massa dalam hal ini pers khususnya dapat ditinjau dari penggunaan Teori Agenda Setting McCombs & Shaw adalah mengukur agenda dari media tersebut (media agenda), dimana pengukuran kriteria berdasarkan posisi dan panjang berita atau informasi yang disampaikan. Semakin utama posisi penyampaian dan panjang durasi informasi yang disampaikan, semakin penting pula kedudukan informasi tersebut. Informasi yang dianggap penting oleh media akan disampaikan dengan terus-menerus, contohnya Anda bisa menemukan informasi ini di setiap headline berita televisi, media cetak, maupun media elektronik.
Sedangkan public agenda adalah isu publik paling penting yang pengukurannya berdasarkan pada survey opini publik. Public agenda berfokus pada apa yang dipertimbangkan oleh setiap orang mengenai key issue dari suatu hal atau isu, apa yang melekat di benak orang tentang isu tertentu.
Secara sederhananya, public agenda adalah opini atau pendapat publik yang mencakup masyarakat luas mengenai suatu isu yang bisa jadi dianggap penting atau justru tidak penting sama sekali.  Setelah memahami media agenda dan public agenda, selanjutnya kita akan membahas mengenai hubungan antara kedua hal tersebut, yang diantranya :
·                 Siapa yang mempengaruhi siapa?
·                Apakah agenda media yang mempengaruhi dan membentuk agenda publik, atau justru agenda publik yang mempengaruhi agenda media?
McCombs dan Shaw sebagai pengusung teori Agenda Setting  menyatakan bahwa agenda media lah yang mempengaruhi terbentuknya agenda publik, dan dibuktikan dengan adanya korelasi kuat antara apa yang disampaikan media dan pengaruhnya pada pandangan publik. Sedangkan para ilmuwan lain mengkritik teori tersebut dan menyatakan bahwa media hanyalah menyampaikan dan merepresentasikan apa yang ada di masyarakat. Dengan kata lain, agenda media adalah agenda publik yang disampaikan supaya lebih banyak diketahui lagi oleh masyarakat luas. 
 Namun tentu saja, peranan media dalam membentuk dan mempengaruhi pola pikir audience tetap dirasa kuat keberadaannya. Orang-orang yang rentan terkena terpaan agenda media adalah mereka yang memiliki kebutuhan tinggi akan orientasi dan rasa penasaran akan hal-hal yang terjadi dalam masyarakat. Tingkat kebutuhan orientasi dan rasa penasaran ini terbentuk dari tingginya hubungan dan ketidakpastian individu terhadap isu terkait. Misalnya sebagai orang yang menyukai dunia fashion, orang tersebut akan lebih mudah terpengaruhi informasi media mengenai tokoh fashion atau tren fashion terkini. 
Selanjutnya, kita akan membahas mengenai agenda setter atau siapa yang membuat dan membentuk agenda setting; dengan kata lain siapa yang menentukan agenda media dan menyampaikan informasi berdasarkan agenda tersebut. Ada beberapa pendapat mengenai siapa yang berkuasa dan memiliki kekuatan untuk menjadi agenda setter ini. Beberapa ahli berpendapat bahwa yang menentukan agenda untuk para agenda setters adalah editor berita atau gatekeeper.
 Gatekeeper memiliki peluang yang besar untuk menentukan agenda karena berita yang akan disampaikan masyarakat pasti melalui mereka dulu dan disaring. Mereka bisa membentuk dan menentukan berita apa yang disampaikan pada masyarakat dan apa yang tidak, sehingga menjadi praktek agenda setting.
Para ahli lain berpendapat bahwa politisi yang memiliki peran sebagai penentu agenda bagi agenda setters. Politisi memilliki kepentingan yang memang menyangkut citra dan masyarakat sehingga memungkinkan untuk membentuk agenda setting. Selain itu, PR atau humas professional juga dianggap memiliki peranan membentuk agenda setting. Tugas PR yang memang membentuk dan mempertahankan citra juga sangat memungkinkan untuk menentukan agenda setting
Demikian pembahasan mengenai Berita yang diteliti oleh McCombs dan Shaw. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi Anda yang mencari informasi mengenai Berita dan penjelasannya, penjelasan media agenda dan public agenda, serta siapa yang dapat menjadi agenda setter.



2.5. Nilai Positif dan Negatif dari Berita
a.     Nilai Positif Berita
1)        Berita dapat menjelaskan atau menerangkan mengapa orang menggangap suatu isu itu penting
2)        Teori ini dapat memprediksi sebab dari orang atau suatu media yang sama mereka akan mengganggap bahwa isu itu sama pentingnya bagi mereka.
3)        Berita dapat dikatakan salah jika orang-orang tidak mengekspose media yang sama maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting
4)        Berita dapat mengetahui proses yang menyebabkan suatu masalah terjadi pada waktu pertama kali
5)        Agenda Publik sering kali berinteraksi atau mempengaruhi agenda media dalam banyak hal. Seberapa besar kekuatan media yang mampu mempengaruhi agenda publik dan bagaimana publik itu melakukannya.
6)         Agenda Publik mempengaruhi atau berinteraksi dengan agenda kebijakan. Agenda Kebijakan adalah pembuatan kebijakan yang dianggap penting bagi individu.



b.    Keterbatasan Berita
1)        Berita akan menjadi lemah jika sudah memasuki selera publik, maka teori ini akan tidak berlaku lagi. Teori yang sebaiknya digunakan adalah teori Uses and Gratifications karena mempertimbangkan apa yang dilakukan oleh media untuk memuaskan kebutuhan dari publik atau audiens.
2)        Jika media sudah memberikan apa yang diinginkan oleh audiens atau publik yang menikmati medianya, maka Berita menjadi tidak berlaku


2.6..    Contoh Berita





BAB III.
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
            Berita ini memang sangat mempengaruhi audiens atau publik. Sehingga kekuatan media massa ini bahkan dapat mempengaruhi kebijakan publik dari pemerintah. Namun tak jarang teori ini juga menjadi bumerang sehingga pada kasus-kasus atau berita-berita yang tidak disukai oleh publik tidak akan mendapat porsi pemberitaan yang layak oleh Media Massa bahkan tak jarang pula tidak ada media massa yang berkenan meliput berita atau kejadian tersebut karena tidak mempunyai nilai jual,
1.        berita merupakan  informasi baru mengenai sesuatu yang sedang terjadi, yang umumnya disajikan dalam bentuk lisan dari mulut ke mulut kepada orang ketiga sejumlah orang dalam komunikasi tradisional atau dalam bentuk cetak, siaran maupun melalui siaran dengan menggunakan media internet sebagai media baru.
2.        Hubungan anatara Berita, Wartawan, Jurnalisme dan pers adalah sebagai berikut : Wartawan adalah sebuah tugas profesionalisme seseorang yang bertugas untuk meliput, merangkum dan menyebarluaskan berita dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang merupakan rangkuman berita yang aktual, faktual dan terpecaya dalam suatu media massa yang menaunginya. Jurnalisme merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penanganan berita dari meliput, merangkum hingga menyebarluaskan berita tersebut kepada khalayak tanpa melanggar kaidah jurnalistik yang menjadi pedomannya yaitu UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Dan Pers itu sendiri merupakan media massa yang digunakan seluruh media yang digunakan dalam peiputan/pengumpulan berita, merangkum berita hingga penyebaran berita kepada khalayak.
3.        Karakteristik dari Berita dalam media massa adalah sebagai berikut :
4.        Manajemen berita kaitannya dengan Gatekeeper
5.        Plus Minus dari berita yang disebarkan melalui media massa.
6.        Contoh-contoh berita yang mendapat antusiasme hingga mempengaruhi masyarakat adalah sebagai berikut
Ø  Pada saat terjadinya kasus 212yang dimaknai di masyarakat sebagai gerakan yang benar dan tepat untuk memperjuangkan kaidah-kaidah islam agar tidak dilecehkan oleh umat lain.
Ø  Pada saat terjadinya kasus Tsunami di Aceh, yang mendorong masyarakat untuk mengulurkan tangan memberikan bantuan dengan segala kemampuann yang dimilikinya.
Ø  Kasus Sidang AHOKyang diliput oleh berbagai media massa yang berakhir di penjara setelah menjadi pesakitan akibat pidatonya di kepulauan seribu yang dianggap melecehkan islam dan ulama karena telah menggunakan ayat-ayat Al- Maidah 51 yang bukan berasal dari agama yang diyakini oleh ahok
Ø  Kasus Bank Century yang hingga kini belum selesai
Ø  Masih banyak lagi berita-berita di media massa yang mempengaruhi persepsi di Masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto-Sunario, Astrid S, 1992, Globalisasi dan Komunikasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Shinn, George, 2003, The Miracle of Motivation, Interaksara, Batam
Santoso, Ananda dan S. Priyanto, 1995, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Kartika,Surabaya
Kuswandi, Wawan, 2008, Komunikasi massa, Analisis Interaktif budaya Massa, Rineka Cipta,Jakarta
Rivers, William, L., dkk ,2004, Media Massa & Masyarakat Modern, Prenada Media, Jakarta
Nurudin, Msi., 2007, Pengantar Komunikasi Massa, Raja Grafindo Persada, jakarta
http ://id.wikipedia.org/wiki/Berita
http ://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalisme











MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BERITA

TUGAS MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN   KOMUNIKASI BERITA NI PUTU TITIN SUARTINI (NIM. 171211102) I GUSTI BAGU...